Tentang AI content, artikel yang di copy-paste, dan trafik besar tanpa backlink (arsip)

Berikut ini beberapa topik yang saya pikir cukup menarik.

AI Content dan AI Images di Mata Google

Artikel dari Search engine journal. Ini diambil dari Search off record podcast, diskusi antara Lizzi Sassman dan John Mueller (google team).

Inti dari artikel yang saya tangkap;

Auto Generate Konten Dengan AI

Artikel yang di generate otomatis oleh AI tools, melanggar panduan Google dan masuk ke kategori spam. Tapi dengan catatan, jika si arikel ini dibuat dengan tujuan manipulasi search result.

Kemungkinan besar yang dimaksud dengan AI generated content disini adalah artikel yang dibuat dengan tools AI, tanpa disertai proses edit, cek fakta dan data, oleh manusia. Mungkin semodel artikel yang di generate hanya dengan memasukan keyword saja, lalu langsung di posting.

Asumsi saya, jika konten yang di generate oleh AI tools ini bisa membantu visitor, sepertinya ngga masalah. Membantu visitor disini tentu berarti kontennya berkualitas, bagus, dan sesuai.

AI Images

Sejauh ini menggunakan AI images tidak ada masalah di Google. Baik untuk keperluan website, ataupun dari segi ranking nanti di Google images.

Translasi Artikel Otomatis

Translate/terjemahan artikel secara otomatis melanggar panduan dari Google, kecuali jika ada proses review, edit, dan penyesuaian oleh manusia (editor/writer).

link terkait: Search off record

Artikel di Copy-Paste Website Lain

Artikel dari SEO Roundtable. Inti yang saya tangkap dari artikel ini:

Lebih membahas tentang artikel yang ditulis ulang oleh website lain, dan si website ini yang ngeranking lebih tinggi dari artikel aslinya. Jadi yang di ambil informasinya, bukan copy-paste plek artikelnya.

Jika kondisinya seperti di atas, sepertinya ga ada yang bisa dilakuin.

Saran dari Danny Sullivan (team Google) untuk hal seperti ini;

  • Jika informasi/data dalam artikel ini murni hasil riset kita, pastikan untuk mencantumkan hal ini di dalam artikel.
  • Jelaskan juga cara riset yang dilakukan sampai bisa menghasilkan informasi/data tersebut.
  • Hubungi website yang menggunakan informasi/data dari artikel kita untuk mencantumkan sumber.

Bagaimana jika ada artikel di copy-paste full oleh website lain, dan website ini rankingnya lebih tinggi dari artikel kita?

Gunakan DMCA report.

Menurut Google, jika ada artikel web scraper/copy-paste yang merangking di atas artikel asli, bisa karena web tersebut ada masalah dalam kualitasnya secara umum. Bisa juga karena website tersebut terkena penalty dari Google.

Link Google DMCA report

Mendapatkan Trafik Visitor Besar Tanpa Backlink

Ini bahasan yang selalu menarik. Siapa yang ga mau ya, bisa dapat trafik website besar tanpa harus melakukan optimasi backlink.

Saya kutip dari artikel:

https://workello.com/publish-100-pages-per-month/

https://contentdistribution.com/seo-case-study/

Dan beberapa artikel lain di website di atas.

Catatan:

Artikel di atas isinya bias, berdasarkan sudut pandang sendiri. Misalnya saja, cenderung mengangggap backlink dan teknikal seo kurang berpengaruh / overrated. Selain itu rada berat dengan promosi tools/jasa yang ditawarkan.

Terlepas dari hal di atas, sumber di atas sudah membuktikan bahwa claimnya berhasil (banget), dan ada studi kasusnya pula.

Ada beberapa hal yang saya pikir bisa kita manfaatin dari artikel di atas;

  • Mendapatkan trafik besar dan ngeranking tanpa backlink, berhubungan erat dengan banyaknya artikel/konten di website. Semakin banyak, semakin besar peluang mendapatkan ranking dan trafik besar.
  • High conten velocity. Intinya sih, membuat dan posting artikel sesuai topik website kita, secepat dan sebanyak mungkin.
  • Setiap artikel WAJIB memiliki kualitas bagus. Bukan berdasarkan jumlah kata, tapi dari segi informasi, format, dan data dalam artikelnya, juga isinya bisa membantu visitor (problem solving).
  • Internal link antar artikel. Internal link dalam artikel dibuat dalam format yang bisa mengundang visitor untuk klik link tersebut (call to action).
  • Content velocity identik dengan biaya. Membuat artikel berkualitas bagus, butuh penulis yang bagus dengan biaya per artikel lebih besar. Semakin banyak artikel yang dibuat, tentu semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Entah itu beli dari jasa penulisan profesional dan berkualitas, ataupun mempekerjakan penulis lebih banyak.
  • SOP pembuatan konten/artikel. Harus ada panduan standar pembuatan artikel untuk writer, disertai management posting, internal link, dan cek kualitas artikel.

Target dari hal-hal di atas:

  • Membuat visitor lebih betah, lebih lama di website.
  • Visitor membaca artikel lebih banyak di website kita.
  • Mengurangi bounce rate secara alami. Saya tuliskan alami, karena banyak yg mengurangi bounce rate dengan ngakalin setting Google analytics. Itu mah semu.

Berdasarkan target di atas, mau ga mau bakal berhubungan dengan;

  • Site speed, dan website yang mobile friendly (trend visitor sekarang)
  • Format internal link yang mengundang klik dari visitor.
  • Konten yang fokusnya ke problem solving.

Catatan tambahan dari saya pribadi;

Ngeranking dan mendapatkan trafik besar tanpa backlink sangat mungkin dilakukan.

Tahun 2020 sampai sekarang, banyak website ‘sampah’ dengan konten hasil generate otomatis dengan tools AI yang memiliki trafik super besar. Mulai dari ratusan ribu sampai jutaan visitor per bulan.

Terlepas dari update terakhir yang banyak menyasar web konten hasil AI, web-web tersebut masih banyak yang bertahan.

Model website auto generate dengan AI sekarang rada beda dibanding tahun sebelumnya; konten yang dihasilkan lebih rapi, dengan format yang bagus dan beragam, dan cenderung fokus ke satu niche/topik.

Saya pikir, jika website model spam saja bisa, tentu website dengan konten berkualitas bakal bisa juga.

Youtube Menampilkan Hasil Search dari Google

Di grup facebook Affiliate SEO Mastermind, saya melihat posting ini.

Saat search di aplikasi youtube, ada bagian result from web. Isinya menampilkan website dari hasil pencarian Google.

youtube menampilkan hasil search dari google

Saya coba search di aplikasi youtube dengan beberapa jenis keyword, sebagian memang menampilkan hasil pencarian seperti ini.

youtube menampilkan hasil search dari google 2

Setelah Googling, ternyata hal ini udah ada dari tahun 2020.

Masih belum nemu informasi apa saja yang bisa membuat website masuk ke hasil pencarian di Youtube, jenis keyword, ataupun pengaruh ke visitor website seperti bagaimana.

Sepertinya cukup menarik untuk dipelajari lagi.

——————–

Lihat juga : Koleksi tools untuk blogging dari berbagai kategori.

——————–

That’s it. Semoga informasi yang saya tuliskan disini berguna untuk rekan-rekan.

Tinggalkan komentar