Jenis Keyword Beserta Tips Penggunaan Sederhana

Di artikel ini saya coba ulas lebih lengkap seputar jenis keyword, dan gimana cara memanfaatkannya.

Hal yang di bahas di artikel ini;

  • Kenapa memilih keyword penting
  • Jenis keyword (navigational, informational, transactional, long tail keyword, trend keyword, dll)
  • Penggunaan
  • Hal lain yang ntar kepikiran, kalau inget

Disclaimer: tentunya hal yang ditulis disini sebatas hal yang saya tahu aja ya. Di tambah comot bin copas dari sana-sini juga sih wkwk

Kenapa Memilih Keyword itu Penting

Saya pikir memilih jenis keyword dalam membuat artikel itu penting banget. Tujuan utamanya? Biar apa yang ditulis dalam artikel ntar sesuai dengan apa yang dicari visitor.

Selain itu, biar keuntungan yang kita dapetin juga lebih gede. Baik dari display ads ataupun jualan/affiliate. Tambahan lainnya, biar kita terhindar dari jenis keyword yang useless, kurang menguntungkan.

Saya pikir, kalau kita suka melakukan riset keyword sendiri, mengetahui hal ini penting sekali. Tapi ngga juga ga apa-apa sih..wkwkk

Yah paling ngga, setelah baca artikel ini rekan-rekan yang belum tahu jadi rada kebayang dikit lah gitu ya.


Jenis Keyword Atau Kata Kunci

Berikut ini adalah jenis keyword atau jenis kata kunci yang di bahas dalam artikel ini:

  1. Navigational Keyword. Jenis keyword yang digunakan orang untuk menuju website tertentu.
  2. Informational Keyword. Kata kunci yang berupa informasi hal tertentu.
  3. Commercial Investigation Keyword. Keyword yang digunakan orang saat riset sesuatu, sebelum membeli.
  4. Buying Keyword. Keyword yang digunakan orang sebelum membeli barang atau hal tertentu.
  5. Long Tail Keyword. Jenis keyword yang sifatnya spesifik sekali.
  6. Keyword Musiman. Jenis keyword yang banyak dicari orang pada saat tertentu aja.
  7. Evergreen Keyword. Jenis keyword yang pencariannya stabil, selalu dicari orang setiap waktu.
  8. Local Keyword. Kata kunci yang sifatnya lokal, hanya mencakup wilayah tertentu saja, dan bisa berbeda hasil tergantung wilayah.

Ok langsung aja ya.


Keyword Berdasarkan User Intent

Orang googling sesuatu, tujuannya untuk mendapatkan hal yang dia inginkan.

Nah tujuan dari si calon visitor yang googling inilah yang jadi bahasan utama dari user intent keyword.

Apa aja sih?

1. Navigational Keyword

Ini jenis keyword yang dipakai orang saat ingin menuju ke website tertentu.

Kasarnya mah keyword yang dipakai oleh orang yang males ngetik full url dari satu website/artikel, atau mungkin dia lupa urlnya.

Misalnya aja:

  • Keyword kompas, dipakai oleh orang yang mau buka kompas.com cuma males ngetik.
  • Keyword WA web, dipakai oleh orang yang mau buka whatsapp web cuma lupa/males ngetik urlnya.
  • Dan sejenisnya

Biasanya jenis keyword ini pendek-pendek, dan banyak dari keyword ini memiliki volume guede banget.

Secara umum jenis keyword ini kurang pas kalau kita targetin. Karena tujuan/user intent dari visitor adalah menuju web yang dia maksud sih.

Tapi apa beneran ngga berguna?

Naah, tergantung juga sih. Bisa aja kita nargetin keyword ini karena hal berikut ini;

  • Nyuri visitor. Banyak dari keyword jenis ini ngga di target sama blogger lain, sehingga banyak yang ckp mudah kita nyempil di page one, dibawah web tujuan utama visitor. Bisa kita bikin konten dan title yang menarik. Misal keyword wa web. Kita bikin title wa web, cara aman dari sadapan istri.
  • Ngakalin metrik tools tertentu. Misalnya aja ahrefs. Seringkali metrik visitor di ahrefs atau tools lain dikibulin saat kita masuk page one di keyword jenis ini. Di tools keliatan gede bgt, padahal aslinya..ya gitu deh wkwk. Lumayan buat mancing yg mau guestpost :p

Nah saya pribadi mah narget jenis keyword ini iseng aja sih, dan seringnya tanpa optimasi offpage.

2. Informational Keyword

Nah ini adalah jenis keyword yang dipakai orang buat mencari info hal tertentu. Bisa berupa tutorial, informasi biasa, hiburan, atau hal lainnya.

Banyak banget jenis keyword ini yang punya volume pencarian gede banget.

Contoh dari keyword jenis ini misalnya aja:

  • Contoh surat lamaran kerja
  • Cara membuat website
  • Peluang usaha dari rumah
  • Dll

Kalau cara monetize blog anda dengan display ads (adsense, MGID, dll), jenis keyword ini yang umumnya ditargetin. Tujuannya ya buat dapetin visitor sebanyak mungkin.

Tapi, sekarang mah kita harus lihat-lihat juga sih. Apa hasil yang muncul berupa artikel atau quick answer box dari google?

Misalnya aja anda googling keyword 1 dolar berapa rupiah, yang muncuk pertama adalah hasil quick answer box dari google.

Kalau saya pribadi mah menghindari hal yang gini.

Manfaat dari nargetin keyword informational:

  • Visitor gede
  • Bisa jadi jalan masuk/funneling visitor ke artikel jualan/jasa/affiliate anda.

Punya visitor guede bingits itu keren kan buat dipamerin? Auto mastah biasanya ntar wkwk

3. Commercial Investigation Keyword

Nah, jenis keyword yang ini udah nyerempet-nyerempet ke niat beli sesuatu biasanya. Cuma si visitor tersebut masih nyari info dulu.

Contoh dari jenis keyword ini kira-kira dibawah ini:

  • Hp Android di bawah 3 juta
  • Laptop terbaik 2020
  • Hp samsung terbaru
  • Hotel jam jaman di Bandung
  • Tempat karaoke aman di bogor
  • Obat kuat yang aman di apotik
  • dll

Intinya sih, si calon visitor masih mencari-cari informasi seputar hal yang dia mau beli (barang/jasa). Si visitor masih mencari informasi tertentu misalnya saja harga, spesifikasi, tempat, jarak, dan lain sebagainya. Dari informasi ini ntar dia memutuskan langkah selanjutnya.

Meskipun masih mencari info, bukan berarti ngga bakal langsung beli sih. Ada sebagian yang langsung memutuskan untuk membeli sesuatu hal setelah melihat artikel jenis ini.

Beda lagi dengan jenis keyword dibawah. Biasanya visitornya sudah siap beli, tapi masih mencari tawaran atau hal lain yang cocok aja.

4. Buying Keyword

Buying keyword biasa digunakan orang yang sudah siap membeli suatu hal (barang/jasa), tapi masih mencari yang sesuai dengan keinginan mereka.

Contoh:

Misalnya saja, orang yang googling dengan kata kunci hotel di bandung di bawah 300 ribu.

Orang ini udah mau booking hotel, tapi masih memilih hotel terbaik yang masuk dengan budgetnya. Begitu nemu, langsung booking.

Contoh lainnya:

Keyword diskon tiket Jatim Park. Si visitor berniat ke Jatim Park tapi masih mencari diskonan. Begitu ketemu biasanya langsung beli juga.

Contoh satu lagi:

Keyword semi dedicated hosting murah

Nah visitor yang ini udah mau membeli hosting semi dedicated, tapi masih mencari harga yang masuk ke budgetnya. Begitu ketemu, kemungkinan bakal langsung beli.

Sering kali jenis buying keyword ngga secara langsung keliatan. Ada kalanya kata kunci yang kita anggap informasi, ternyata malahan buying keyword.

Salah satu cara untuk mengenalinya adalah dengan melihat langsung hasil pencarian keyword tersebut di Google.

Kalau yang muncul di dominasi oleh blog atau website biasa, maka bisa kita anggap sebagai informational keyword atau commercial investigation keyword. Tapi kalau hasil pencarian di dominasi oleh market place atau lapak jualan lainnya, kita bisa anggap itu sebagai buying keyword.

contoh buying keyword

Baca juga: rekomendasi hosting terbaik


Long Tail Keyword

Di dunia SEO ada satu jenis keyword yang sering kali disebut orang; Long Tail Keyword.

Apa sih sebenernya Long tail keyword ini?

Long tail keyword adalah jenis keyword atau kata kunci yang secara spesifik membahas suatu hal tertentu, dengan jumlah pencarian yang relatif kecil, dan memiliki konversi yang bagus sekali (jika masuknya ke jenis keyword komersial).

Biasanya, jenis keyword ini digunakan oleh orang yang benar-benar mencari hal tertentu secara spesifik. Kalau misalnya hal yang dia cari itu barang atau jasa tertentu, biasanya langsung di ikuti dengan action tertentu juga (beli barang/jasa, download, subscribe email, dll).

Itu sebabnya banyak orang yang bilang kalau long tail keyword itu profitable banget.

Istilah long tail keyword ini berasal dari diagram penyebaran keyword berdasarkan jumlah pencariannya. Menurut data Ahrefs disini, ternyata 92,42% keyword dalam database Ahrefs memiliki jumlah pencarian kecil sekali.

Jika dilihat dalam grafik, posisinya ada di ujung dan panjang sekali, persentasenya yang besar sekali.

kurva pencarian long tail keyword
sumber : ahrefs.com

Kalau dilihat dari diagram di atas, posisinya ada paling kanan dan mirip buntut (katanya). Karena inilah disebut dengan istilah long tail keyword, keyword buntut panjang (aneh ya transletannya wkwkk).

Contoh dari long tail keyword kira-kira begini:

  • Harga hosting dan domain satu tahun
  • Hp gaming murah dibawah 2 juta
  • Cara cepat menurunkan berat badan tanpa olahraga
  • dan sejenisnya

Karena hal yang di cari sifatnya spesifik banget, seringkali jumlah kata dari keyword ini cukup banyak. Bisa lebih dari 3-4 kata. Itu sebabnya banyak orang yang mengidentikan long tail keyword dengan jenis keyword yang lebih dari 3-4 kata.

Tapi, kalau melihat ke arti long tail keyword di atas, tidak semua keyword dengan jumlah kata yang banyak masuk dalam kategori long tail keyword.

Misalnya saja, keyword tempat wisata di Bandung.

Kata kunci di atas terdiri dari 4 kata, tapi memiliki jumlah pencarian sampai dengan 60.000 – 90.000 perbulan.

Beda dengan keyword tempat wisata di bandung untuk ibu hamil.

Jumlah pencarian perbulan dari kata kunci di atas sedikit jika dibandingkan dengan keyword sebelumnya. Selain itu sifatnya spesifik sekali; tempat wisata yang ramah untuk didatangi ibu hamil.

Catatan tambahan:

Sejauh yang saya fahami, jenis long tail keyword bisa dikelompokan berdasarkan user intent juga. Jadi tinggal kita masukin ke kelompok user intent yang ada di awal artikel ini.


Local Keyword

Local Keyword merujuk pada jenis kata kunci yang sifatnya lokal, hanya digunakan oleh orang-orang di area tertentu,  oleh orang yang punya kebutuhan di area tertentu. Bisa di area sekitar dia, ataupun di area lain.

Saya pikir jenis keyword ini lebih cocok ditarget oleh rekan-rekan yang punya jualan produk/jasa dengan area pemasaran yang spesifik banget.

Misalnya aja contohnya;

  • toko bunga di Bandung
  • rental studio Bekasi
  • jasa arsitek Jogja
  • kontraktor Semarang
  • kursus seo
  • dll

Saya pikir, menargetkan jenis kata kunci ini punya teknis dan trik sendiri, yang sedikit beda dengan cara kita ngeblog biasa.

Ada komponen lain yang bisa dimanfaatkan dan membantu banget untuk merangking local keyword. Misalnya aja memanfaatkan Google My Business, optimasi untuk local 3 pack di hasil pencarian google, dll.

contoh local keyword - 3 pack google

Saya pribadi belum punya banyak pengalaman soal ini mah, jadi ngga bisa nulis banyak. Hal yang saya tulis tentang local keyword lebih berdasarkan hasil baca-baca dari blog lain aja sih..wkwk


Keyword Musiman

Keyword musiman, atau trend keyword, biasanya banyak dicari orang pada saat-saat tertentu aja. Di waktu lain, jenis keyword ini jarang digunakan orang.

Misalnya saja jelang bulan Ramadhan. Banyak orang yang googling tentang Jadwal puasa, niat puasa, doa berbuka puasa, dan sejenisnya. Pencariannya meningkat pesat di saat bulan Ramadhan, dan menurun drastis di bulan-bulan lainnya.

Contoh lainnya; kata kunci diskon harbolnas. Menjelang moment Harbolnas, pencarian kata kunci ini bisa meningkat pesat.

Selain hal-hal di atas, jenis keyword ini saya pikir bisa termasuk juga hal yang trending di moment tertentu aja.

Misalnya aja yang saat ini lagi banyak di cari orang; kata kunci virus corona. Atau yang kemarin, Nikita Mirzani di tahan.

Jenis keyword ini trending saat kejadian, dan kemungkinan besar bakal menurun jauh di saat lain. Bisa jadi ngga bakal trending lagi ntar.

Jenis keyword musiman bertolak belakang dengan jenis keyword di bawah ini;


Evergreen Keyword / Keyword Abadi

Evergreen keyword, atau keyword abadi, adalah jenis keyword yang pencariannya stabil setiap waktu. Biasanya jenis keyword ini berkaitan erat dengan hal-hal yang sifatnya terus menerus dibutuhkan orang.

Contoh dari Evergreen keyword;

  • cara membuat website
  • cara mengobati jerawat
  • tempat wisata di jogja
  • resep kue kering
  • cara install window 10
  • tutorial photoshop
  • belajar forex
  • dan lain sebagainya

Setiap keyword di atas selalu ada yang mencari, dan cenderung stabil jumlah pencariannya di setiap waktu.


Penggunaan Praktis

Ok, misalkan aja kita udah ngerti jenis keyword berdasarkan user intent, udah ngerti juga apa yang dimaksud dengan long tail keyword.

Sekarang, gimana cara menggunakannya dalam riset ataupun dalam membuat konten?

Kalau saya sendiri mah, tergantung pada jenis monetize blog yang digunakan. Tergantung dari cara monetizenya, kita bisa fokusin ke jenis keyword user intent tertentu.

1. Monetize Blog Dengan Adsense

Misalnya saja, kita monetize blog dengan adsense (atau display ads lain).

Semakin besar visitor, maka semakin besar juga kemungkinan kita dapetin earning gede dari adsense. Oleh karena itu, memilih Informational keyword akan lebih berguna menurut saya mah.

Lalu pilih head keyword atau long tail keyword?

Pilih head keyword (keyword dengan volume gede) sebagai artikel utama, dan long tail keyword sebagai artikel pendukung. Jangan lupa bikin internal link yang relevan ya (silo struktur).

Blog yang dimonetize adsense, saya ngga menyarankan untuk ngejar buying keyword. Biasanya jenis buying keyword memiliki persaingan cukup ketat. Udah gitu, blog kita juga jadinya ngga sesuai relevansi topiknya. Kemungkinan untuk bisa muncul di page one cukup sulit juga kalau keywordnya populer.

Udah gitu sayang aja sih, capek-capek optimasi jenis kata kunci ini tapi ngga jualan wkwk.

Ada baiknya kita juga memilih keyword abadi/evergreen keyword sebagai target. Biar visitornya ntar relatif stabil.

2. Monetize Blog Dengan Affiliate / Jualan

Blog yang di monetize dengan affiliate/jualan, biasanya lebih cenderung mengutamakan konversi. Soal volume pencarian mah kadang ngga terlalu dipikirkan.

Ngga masalah visitor cuma 100/day. Kalau misalnya aja ada konversi 1-5%, ini berarti 1 sampai 5 orang yang membeli produk/jasa kita, atau membeli via link affiliate kita setiap hari.

Tergantung dari apa yang anda pasarkan, profitnya bisa cuma ratusan-ribuan aja, ataupun besar sekali.

Nah untuk jenis blog ginian, menargetkan keyword dengan user intent jenis commercial investigation ataupun buying keyword saya pikir mah wajib. Biar ntar visitor yang datang ke blog kita lebih tertarget, dan lebih besar kemungkinan mendapatkan sales/komisi affiliate.

Btw jika anda jualan jasa/produk yang sifatnya melayani area tertentu aja, ada baiknya pelajari lebih lanjut tentang local keyword. Kemungkinan besar bakal membantu banget ntar.

Catatan Tambahan

Bagaimana kalau punya blog yang di monetize adsense, dan ngerangking di Commercial Investigation Keyword?

Misalnya aja kita punya blog kesehatan, lalu ada artikelnya yang ngerangking di keyword Obat kuat yang aman di apotik. Apakah ngga apa-apa kalau di monetize adsense aja?

Ngga masalah atuh.

Cuman, sayang aja sih.. ngga optimal hasil monetizenya. Kita seolah ninggalin uang di meja gitu aja, kalau artikel ini ngga sekaligus dimanfaatin buat jualan produknya.

Visitor yang googling dengan kata kunci obat kuat yang aman di apotik cuma satu langkah lagi dari keputusan membeli obat kuat. Kalau misalnya visitor tersebut disodorin juga dengan tawaran produk obat kuat yang terdaftar, legal, bagus testimoni, siap kirim secara anonim, bisa jadi ntar malah beli dari kita kan ya?

Tapi kalau males jualannya mah ngga masalah monetize adsense doangan juga.. bebas wkwk.

Apakah Harus Menargetkan Satu Jenis User Intent Keyword Aja?

Ngga juga sih. Bebas aja kita mau nargetin keyword jenis apapun juga.

Kalau perlu, kita bisa optimasi/mapping sedemikian rupa, biar si visitor yang berpotensi beli terfilter dan sampai ke artikel jualan/affiliate kita.

Misalnya saja seperti ini;

  • Kita bikin artikel utama dengan keyword target Obat Kuat (informational keyword). Kata kunci ini luas banget, dan punya pencarian gede sekali. Visitor yang datang ke artikel ini ada yang cuma mencari tahu, ada juga yang emang punya niatan beli.
  • Di dalam artikel di atas, kita sisipkan link atau call to action ke artikel Obat kuat yang aman dan tokcer (commercial investigation keyword). Visitor yang ngeklik link ini udah terfilter, udah berniat untuk beli tapi nyari info lagi.
  • Kemudian di artikel di atas kita sisipkan call to action (CTA) untuk mengunjungi artikel Diskon Viagra sigopegoler (buying keyword). Pengunjung yang datang ke artikel ini bisa dipastikan udah siap beli banget, tinggal diyakinin aja di halaman penjualan yang kita sajikan.

Kita bisa monetize adsense di artikel pertama dan kedua, dan fokus ke jualan/affiliate di artikel ketiga. Selain itu, relevansi topik juga bagus banget saya pikir.

Ibaratnya mah kita bisa sekalian menyelam dikolam sambil minum air, terus diportas kolamnya.. wkwkk

Kira-kira begitulah, artikelnya udah kepanjangan ini teh. Mudah-mudahan aja apa yang saya coba sampaikan ini mudah dimengerti, dan bermanfaat ya. Yah kalaupun bikin pusing, mohon dimaklumi aja.. wkwk

Wassalam.

7 pemikiran pada “Jenis Keyword Beserta Tips Penggunaan Sederhana”

  1. mas bagaimana cara masukan setiap keyword yang kita punya, ke dalam konten artikel yg akan kita buat ?
    yang keyword utama hrus di simpen bagian artikel mana saja, apakah di judul, di awal apa dmna, atau jumlahnya berapa ?
    lalu utk long tail keyword spt apa jg penggunaannya dalam artikel

    terimakasih

    Balas
  2. Kang mau tanya, 2 tipe keyword ini hampir sama ya? bedanya dimana?
    Commercial Investigation Keyword :
    >> Hotel jam jaman di Bandung
    >> Tempat karaoke aman di bogor

    Local Keyword :
    >> toko bunga di Bandung
    >> rental studio Bekasi

    Tambahan request Kang, bahas Copywriting untuk SEO donk.

    Hatur Nuhun

    Balas
  3. udah beberapa artikel tak baca, cara penyampainya padet dan mudah dipahami, belajarnya jadi lebih semangat gak bikin pusing wkwk. tak bookmark dulu kang hehe

    Balas
  4. Om, request boleh…

    kalau boleh mau request cara optimasi iklan adsense…

    seperti cara naikin cpc, cara naikin ctr, cara naikin viewability, cara kerja smart pricing, dll.

    karena banyak sekali publisher yang butuh, sedangkan di internet masih sangat jarang yang bikin, dan bahkan ada yg malah menjerumuskan…

    kalau misalkan nanti sudah bikin, jangan lupa blast email ya… hehehe…

    Balas

Tinggalkan komentar