Website migration merupakan proses memindahkan atau mentransfer sebuah website dari satu hosting ke hosting lainnya. Biasanya, website migration dilakukan ketika pengguna ingin mengganti penyedia layanan hosting, mengubah domain dan subdomain, atau menggabungkan beberapa website menjadi satu. Selain itu, website migration juga dapat terjadi ketika pengguna ingin mengupgrade sumber daya hosting, seperti bandwidth atau kapasitas penyimpanan.
1. Membackup Website
Sebelum melakukan website migration, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan backup website yang akan dipindahkan. Backup ini penting untuk menghindari kehilangan data atau kerusakan pada website selama proses migrasi. Backup dapat dilakukan melalui cPanel atau menggunakan plugin seperti UpdraftPlus.
2. Memindahkan Data Website
Setelah melakukan backup, langkah selanjutnya adalah memindahkan data dari website yang lama ke website yang baru. Data yang harus dipindahkan meliputi file website, database, dan konfigurasi website. File dapat diunggah melalui FTP atau File Manager, sedangkan database dapat diimpor menggunakan phpMyAdmin atau plugin khusus.
3. Mengubah Pengaturan DNS
Setelah memindahkan data, langkah selanjutnya adalah mengubah pengaturan DNS domain. Pengguna harus mengarahkan DNS domain ke server baru supaya website dapat diakses melalui domain yang baru. Proses ini melibatkan pengubahan rekaman A, CNAME, atau Nameserver pada pengaturan DNS domain melalui panel kontrol domain atau penyedia layanan hosting.
4. Mengganti URL dan Permalink
Selanjutnya, pengguna perlu mengganti URL dan permalink pada website yang baru, terutama jika terdapat perubahan nama domain atau struktur URL. Pengguna dapat menggunakan plugin seperti Velvet Blues Update URLs untuk mengubah URL dan permalink dengan mudah tanpa perlu mengedit satu per satu pada setiap halaman atau postingan.
5. Menguji Website dan Menyelaraskannya
Setelah melakukan semua langkah di atas, penting untuk menguji website dan memastikan bahwa semua halaman, gambar, tautan, dan plugin berfungsi dengan baik. Selain itu, pengguna juga perlu menyelaraskan pengaturan website seperti konfigurasi DNS, pengaturan SSL, dan pengaturan layanan email untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar di server baru.
6. Menginformasikan Pengguna dan Mesin Pencari
Setelah proses website migration selesai, pengguna perlu menginformasikan pengunjung atau pelanggan mengenai perubahan yang terjadi, seperti mengirimkan pemberitahuan via email atau mencantumkan pengumuman di halaman website. Selain itu, pengguna juga perlu memberi tahu mesin pencari mengenai perubahan domain atau URL dengan mengirimkan permintaan perubahan melalui Google Search Console atau alat serupa.
7. Memantau Kinerja dan Memperbaiki Masalah
Setelah website berhasil dipindahkan, penting untuk terus memantau kinerja website dan mengatasi masalah yang mungkin timbul, seperti tautan yang rusak, halaman yang lambat, atau masalah keamanan. Pengguna juga perlu melakukan tes kecepatan dan memastikan website berjalan dengan baik setelah website migration.