Pengertian Behavioral targeting

Behavioral targeting adalah sebuah metode pemasaran digital yang menggunakan data perilaku pengguna untuk menargetkan iklan atau konten spesifik kepada mereka. Melalui analisis perilaku online, seperti pencarian yang dilakukan, riwayat penelusuran, aktivitas media sosial, dan pembelian sebelumnya, Behavioral targeting dapat menentukan minat dan preferensi pengguna, sehingga iklan yang ditampilkan lebih relevan dan memiliki peluang tinggi untuk mendapatkan respons dari pengguna.

Pengumpulan data perilaku

Dalam Behavioral targeting, pengumpulan data perilaku pengguna merupakan langkah awal yang penting. Data ini diperoleh melalui berbagai sumber, termasuk cookies yang disimpan di browser pengguna, data penggunaan aplikasi, dan interaksi dengan situs web atau platform media sosial. Data perilaku ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan preferensi pengguna.

Segmentasi target audience

Setelah data perilaku dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah melakukan segmentasi target audience. Dengan membagi pengguna ke dalam kelompok berdasarkan minat, preferensi, atau perilaku tertentu, pemasar dapat membuat kampanye yang lebih spesifik dan relevan. Misalnya, jika seseorang sering mencari informasi tentang perjalanan, mereka dapat dimasukkan ke dalam segmen target yang tunduk pada iklan perjalanan atau tujuan liburan.

Personalisasi konten dan iklan

Behavioral targeting memungkinkan personalisasi konten dan iklan untuk setiap pengguna. Data perilaku memberikan wawasan tentang minat dan preferensi pengguna yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan dan pesan iklan. Misalnya, jika seseorang sering mencari resep makanan vegetarian, mereka mungkin lebih berminat dengan iklan produk makanan tanpa daging daripada iklan daging sapi.

Retargeting

Retargeting adalah sebuah strategi Behavioral targeting yang memfokuskan iklan pada pengguna yang sebelumnya telah berinteraksi dengan situs web atau produk tertentu. Dengan menggunakan cookies, retargeting memungkinkan iklan yang relevan ditampilkan kepada pengguna bahkan setelah mereka meninggalkan situs web yang asli. Misalnya, jika seseorang pernah melihat produk sepatu di situs web, mereka dapat melihat iklan yang menampilkan sepatu tersebut di situs-situs yang mereka kunjungi selanjutnya.

Preferensi pengguna

Behavioral targeting memungkinkan pemasar untuk memahami preferensi pengguna yang mungkin tidak terungkap secara eksplisit. Dengan menganalisis data perilaku, pemasar dapat mengidentifikasi minat dan kebutuhan pengguna, bahkan jika pengguna tidak mengungkapkannya secara langsung. Sebagai contoh, jika seseorang sering mencari informasi tentang olahraga air, pemasar dapat menyajikan iklan produk terkait olahraga air kepada mereka.

Pengoptimalan kampanye

Data perilaku yang diperoleh melalui Behavioral targeting dapat digunakan untuk mengoptimalkan kampanye dengan lebih baik. Pemasar dapat melihat bagaimana pengguna bereaksi terhadap iklan atau konten tertentu dan menggunakan wawasan tersebut untuk meningkatkan kinerja kampanye di masa depan. Misalnya, jika iklan dengan teks singkat dan gambar menarik memiliki tingkat klik yang tinggi, pemasar dapat mengoptimalkan kampanye dengan menggabungkan elemen-elemen tersebut.

Keamanan data

Implementasi Behavioral targeting juga harus memperhatikan keamanan data pengguna. Melalui metode ini, data pribadi seperti riwayat penelusuran dan minat pengguna digunakan untuk menargetkan iklan. Oleh karena itu, pemasar harus memastikan bahwa data pengguna disimpan dan digunakan dengan aman sesuai dengan kebijakan privasi yang berlaku.