Pengertian Website Architecture

Website Architecture mengacu pada struktur dan organisasi keseluruhan dari sebuah situs web. Ini mencakup bagaimana halaman-halaman situs web saling terhubung, bagaimana konten diatur, dan bagaimana penelusuran dan navigasi pengguna dipermudah. Website Architecture sangat penting dalam mengoptimalkan kinerja dan pengalaman pengguna situs web.

Tipe-tipe Website Architecture

Ada beberapa jenis Website Architecture yang umum digunakan, termasuk:

  • Flat Architecture: Situs web dengan struktur sederhana, hanya memiliki beberapa halaman tanpa tingkat kedalaman yang dalam.
  • Hierarchical Architecture: Situs web dengan struktur hierarkis yang terdiri dari berbagai tingkatan halaman. Bagian-bagian penting dari situs web diatur secara hierarkis.
  • Matrix Architecture: Situs web yang menggunakan kombinasi flat dan hierarchical architecture. Halaman-halaman diorganisir berdasarkan topik dan juga memiliki beberapa tingkatan.
  • Sequential Architecture: Situs web yang mengikuti urutan yang ditentukan. Ini biasanya digunakan pada situs web berbasis cerita atau tutorial.

Sitemap

Sitemap adalah representasi visual dari struktur situs web yang menunjukkan semua halaman yang ada. Ini membantu mesin pencari, seperti Google, untuk memahami struktur dan arsitektur situs sehingga mereka dapat mengindeksnya dengan lebih efisien. Sitemap juga membantu pengguna dalam navigasi situs web.

Navigation Menu

Navigation menu adalah bagian penting dari website architecture yang membantu pengguna dalam menjelajah situs web. Menu navigasi umumnya berada di bagian atas atau samping situs web dan berisi tautan ke halaman-halaman utama atau kategori. Pewarnaan dan penempatan yang berbeda dapat digunakan untuk menunjukkan hierarki halaman.

Contoh: Pada situs web e-commerce, menu navigasi dapat berisi tautan ke kategori produk seperti “Pakaian”, “Aksesoris”, dan “Sepatu”. Setiap kategori dapat memiliki submenu yang menunjukkan subkategori seperti “Pakaian Wanita”, “Pakaian Pria”, dll.

URL Structure

URL Structure adalah cara di mana URL halaman-halaman situs web diberi nama. URL yang berbicara dengan jelas dan deskriptif membantu pengguna dan mesin pencari dalam memahami konteks halaman tersebut dan mempermudah navigasi. Penggunaan kata kunci relevan dalam URL juga dapat meningkatkan SEO situs web.

Tipe URL Contoh URL
Domain + Kategori www.contohsitusweb.com/artikel/
Kategori + Subkategori www.contohsitusweb.com/artikel/seo/
Kategori + Judul www.contohsitusweb.com/artikel/apa-yang-dimaksud-dengan-seo/

Internal Linking

Internal Linking adalah proses menautkan halaman-halaman situs web satu sama lain. Internal linking membantu mengatur arus lalu lintas pengguna di situs web dan membantu mesin pencari memahami bagaimana halaman-halaman terkait. Ini juga dapat meningkatkan peringkat SEO situs web dan memperkuat otoritas halaman tertentu.

Contoh: Pada situs web blog, artikel yang terkait dapat saling ditautkan di dalam konten. “Jika Anda menyukai artikel ini, Anda mungkin juga tertarik membaca: [judul artikel terkait]”. Tautan semacam ini membantu pembaca menemukan artikel tambahan dengan mudah.

Responsiveness

Responsiveness dalam website architecture mengacu pada kemampuan situs web untuk menyesuaikan tampilannya dengan baik di berbagai perangkat dan layar. Desain responsif memastikan pengalaman pengguna yang baik baik pada desktop maupun perangkat mobile. Framework CSS seperti Bootstrap banyak digunakan dalam mengembangkan situs web responsif.

Contoh: Versi desktop dari situs web dapat memiliki tata letak yang lebih besar dan lebih rumit sementara versi mobile dapat memiliki tata letak yang lebih ramping agar lebih mudah dinavigasi dengan layar yang lebih kecil.

Load Time

Load time atau waktu muat adalah faktor penting dalam website architecture yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Semakin cepat halaman dimuat, semakin baik. Terlalu lama waktu muat dapat membuat pengguna meninggalkan situs web. Mengoptimalkan ukuran file, menggabungkan dan meminify file CSS dan JavaScript, serta menggunakan caching dapat membantu mengurangi waktu muat situs web.

Contoh: Situs web dengan gambar dan video berkualitas tinggi mungkin memerlukan waktu muat yang lebih lama dibandingkan dengan situs web dengan konten yang lebih sederhana.