Pengertian Horizontal Scaling

Horizontal Scaling adalah suatu metode untuk meningkatkan kapasitas atau skalabilitas sistem dengan menambahkan lebih banyak sumber daya secara horizontal ke dalam infrastruktur. Dalam konteks web hosting dan webmaster, horizontal scaling mengacu pada peningkatan kemampuan sebuah website atau aplikasi dengan menambahkan lebih banyak server atau node ke dalam sistem.

Horizontal Scaling bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan menangani beban yang lebih besar tanpa mengubah arsitektur fundamental dari sistem tersebut.

1. Konsep Dasar Horizontal Scaling

Pada skala yang lebih kecil, website atau aplikasi biasanya dijalankan pada satu server tunggal. Namun, saat website tersebut semakin populer dan mendapatkan lebih banyak kunjungan, server tunggal tersebut mungkin tidak lagi dapat menangani semua permintaan dengan cepat.

Dalam situasi ini, horizontal scaling dapat diterapkan dengan menambahkan lebih banyak server ke dalam sistem. Setiap server baru akan bertanggung jawab atas sebagian permintaan yang masuk, sehingga workload dapat didistribusikan dengan lebih adil dan mengurangi bottleneck yang terjadi.

2. Load Balancing

Salah satu aspek penting dari horizontal scaling adalah load balancing. Load balancing adalah proses mendistribusikan beban kerja di antara beberapa server untuk meningkatkan kinerja dan mencegah overload pada satu server tertentu.

Ada beberapa metode load balancing yang dapat digunakan, seperti round robin, least connection, dan weighted round robin. Setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri, tergantung pada kebutuhan dan infrastruktur yang digunakan.

3. Ketersediaan Tinggi

Salah satu keuntungan dari horizontal scaling adalah meningkatkan ketersediaan tinggi dari sebuah sistem. Dengan memiliki lebih banyak server, jika salah satu server mengalami gangguan atau downtime, pengguna tetap dapat mengakses situs atau aplikasi melalui server yang masih aktif.

Hal ini juga memungkinkan dilakukannya pemeliharaan rutin tanpa harus mengganggu ketersediaan sistem secara keseluruhan.

4. Redundansi dan Failover

Dalam skenario horizontal scaling, redundansi dan failover adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Dengan memiliki lebih banyak server, jika satu server mengalami kegagalan, server lainnya dapat mengambil alih beban kerja tersebut sehingga layanan tetap berjalan tanpa gangguan. Ini meminimalkan dampak kegagalan pada sistem dan pengguna.

5. Skalabilitas On-Demand

Horizontal scaling memungkinkan skalabilitas on-demand, di mana organisasi dapat menambahkan atau mengurangi sumber daya sesuai kebutuhan. Jika suatu waktu ada lonjakan lalu lintas, organisasi dapat dengan mudah menambahkan lebih banyak server untuk menangani lalu lintas tersebut.

Sebaliknya, jika situasi sudah kembali normal, server tambahan dapat dengan mudah dihapus untuk mengurangi biaya operasional.

6. Arsitektur Terdistribusi

Dalam horizontal scaling, sistem terdiri dari beberapa node atau server yang bekerja bersama-sama untuk menyediakan layanan. Setiap node memiliki tanggung jawabnya sendiri dan berkomunikasi satu sama lain untuk memastikan bahwa permintaan pengguna ditangani dengan cepat dan efisien.

Arsitektur terdistribusi ini memungkinkan fleksibilitas, skalabilitas, dan peningkatan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan arsitektur monolitik tradisional.

Jangan mengabaikan peran penting dari hosting dalam kelancaran website Anda. Temukan opsi hosting terbaik dengan membaca panduan lengkap kami.

7. Efisiensi Biaya

Horizontal scaling juga dapat memberikan efisiensi biaya yang signifikan. Dibandingkan dengan vertikal scaling di mana Anda meningkatkan kapasitas sebuah server tunggal, horizontal scaling memungkinkan untuk lebih menggunakan sumber daya yang ada dengan menambahkan server ekstra yang lebih murah dan dapat diupgrade secara terpisah. Hal ini dapat membantu organisasi menghemat biaya sambil tetap memberikan kinerja yang baik.