Blog Adsense dengan Artikel Hasil Rewrite (Studi Kasus)

Ini salah satu studi kasus web yang modelnya rada spam (atau mungkin spam beneran) yang saya buat.

Fokusnya ke pembuatan konten, tanpa ada optimasi backlink dan sejenisnya. Tapi bukan berarti tanpa backlink sih, karena dibuat di atas expired domain.

blog adsense dengan artikel rewrite

Latar Belakang

Bikin konten untuk website, alurnya biasanya kyk gini ya:

  • riset keyword dan tetek bengeknya
  • bikin artikelnya (pakai jasa penulisan, penulis pribadi, atau tulis sendiri).

Dalam proses bikin artikel, biasanya model yg dipakai penulis ga jauh dari gini:

  • cari bahan artikel di Google untuk topik utama, sub topik, dll.
  • cari bahan biasanya dari artikel-artikel di website lain.
  • tulis ulang dengan bahasa si penulis itu sendiri.
  • selesai

Jarang kayaknya yang masukin data lain, cek fakta, atau masukin sudut penulisan yang beda dari bahan lain. Intinya mah cuma gabungin bahan dari berbagai sumber, tulis ulang dari yang udah ada, dengan bahasa sendiri. Udah gitu aja.

Sejauh ini mah cara gini teh masih ok. Si artikel yang dibikin dengan cara gini masih bisa ngeranking. Di target bahasa indo ataupun english sama aja (tergantung persaingan dan optimasi juga tentunya).

Beberapa kali iseng edit artikel di web indo yang masuk top 10, sengaja beberapa isinya saya bikin salah (detail, cara bikin, dll). Kalau di cek, bisa langsung ketahuan kalau data itu teh salah.

Satu bulan kemudian, sy banyak lihat web lain yang bikin artikel dengan keyword yang sama, mencantumkan data yang salah ini.. di daur ulang :p

Ide

Maklum spammer, berangkat dari hal ini, saya kepikiran ide; Kenapa ga manfaatin teknologi AI aja? Terutama untuk web bahasa inggris.

2-3 tahun terakhir teknologi AI content writer berkembang pesat. Punya satu kelebihan saya pikir; secara grammar dan pemilihan bahasa, udah bagus banget. Kalau dari fakta dan data yang dia generate mah emang masih kurang sampe sekarang juga

Kenapa ga manfaatin si AI ini untuk, euh, rewrite aja?

Toh yang dilakuin sebagian besar penulis juga sama; nulis ulang doangan. Biasanya spammer kan pakai artikel spintax doangan untuk rewrite artikel. Disini, diganti dengan Tools AI.

Cuma ide mah buat apaan ya kalau ga di tes. Akhirnya tahun kemarin saya coba tes di beberapa website.

Alat, Bahan & Hal Yang Saya Lakukan

  • Ngerti bahasa inggris. Kebetulan saya bikin semuanya berbahasa inggris.
  • AI content tools yang bisa nge rewrite. Saya pakai Quillbot sekarang. Untuk kebutuhan rewrite aja mah udah cukup.
  • Expired domain. Saya pakai ini karena kebetulan banyak stok aja sih. Kualitas biasa aja, dulu ngambil dari expireddomains.net.

Target jumlah artikel saya batasi di 150 artikel maksimal per website. Ga ada alasan khusus, saya iseng aja pilih angka itu. Biasanya untuk blog, dengan jumlah artikel 100-150 idealnya udah terbentuk topik websitenya. Selain itu lebih lega untuk optimasi onpage.

Garis besar hal yang saya lakuin;

  • Riset niche dan keyword seperti biasa. Semua blog di studi kasus ini menggunakan niche yang sama.
  • Siapin kerangka artikel (topik, sub topik yang dirasa perlu, dll).
  • Bikin artikelnya copy-paste. Saya padu-padan komponen artikel dari berbagai sumber, dijadiin satu artikel. Copas doangan.
  • Rewrite dengan AI content writer. Untuk testing ini saya pakai Quillbot premium. Murah meriah.
  • Posting deh.

Saya ingin memahami alur dan model artikelnya, jadi semua tes ini sy lakuin sendiri. Ga pakai bantuan penulis.

Saya bikin modelnya berbeda, biar keliatan aja sih. Ada yang full menggunakan bahan full copas dari satu artikel, gabungan dari beberapa artikel, dan gabungan dari beberapa artikel ditambah topik yang ga ada di artikel lain.

Semuanya tetap copas, kemudian rewrite dengan AI.

Hasil Testing

Hasilnya? Tidak semuanya naik. Setengahnya lebih ga naik sampe sekarang. Website yang nyungsep, ga berkembang, atau kena penalty juga banyak. Tapi, untuk web yang naik, hasilnya lumayan.

Disclaimer:

Untuk setiap web yang berhasil naik dan saya masukin hasilnya di artikel ini, ada beberapa web sejenis yang gagal. Ga saya masukin da buat apa atuh, toh emang gagal.

Grup 1: Bahan dari satu artikel yang di rewrite

Di grup ini, saya rewrite satu artikel web lain tanpa ada perubahan apapun. Ga ada perubahan baik dari struktur artikel, format artikel, dan lain sebagainya.

Sekilas ada kenaikan, cuma seupil sampe sekarang naiknya. Kemungkinan besar karena sumber artikel yang saya rewrite emang jelek aja sih. Jadi hasilnya ya jelek juga.

Kisaran trafik visitor website (yang berhasil) di grup ini antara 50-100 visitor/hari.

Screenshot di bawah ini dari dua website yang hasil adsensenya paling gede. Selain yang dua ini, menyedihkan.

project 4
project 3

Grup 2: Bahan dari beberapa artikel disatuin

Di grup ini artikelnya saya bikin dengan padu-padan dari berbagai artikel lain. Jadi ga cuma satu artikel doangan.

Selain itu, saya ubah format artikelnya jadi lebih rapi, lebih sesuai. Misal seperti dijadiin tabel, list berupa bullet atau numbering, dll. Rata-rata hasilnya lebih bagus dari web di grup pertama.

Kisaran trafik visitor website (yang berhasil) di grup ini antara 100-400 visitor/hari.

Ini salah satu web yang hasilnya paling gede dari grup ini.

project 2

Grup 3: Bahan dari beberapa artikel + topik yang ga ada di artikel lain

Web di grup ini, pada dasarnya sama seperti cara saya bikin artikel seperti biasa;

  • riset topik dan sub topik untuk setiap keyword artikel
  • riset topik tambahan yang tidak ada di artikel-artikel lain di halaman 1 dan 2 hasil pencarian
  • format artikel di sesuaikan (bullet list, numbering, table, image, video, FAQ, dll, jika sesuai dengan topik)
  • standar seo onpage (internal link, schema markup standar, dll)

Bedanya, bikin dengan cara copas dan rewrite dengan AI tools.

Oh iya, untuk grup ini saya ga ada data pembanding. Cuma bikin satu web dan kebetulan naik.

Trafik rata-rata blog ini antara 900-1200 visitor/hari.

project 1

Kenapa ga bikin beberapa web di grup ini?

Ga kekejar bikinnya. Mau pakai penulis, semuanya lagi ada pegangan web masing-masing. Belum harus training dulu.

Resiko

Bangun web dengan cara gini beresiko ngga? Sama seperti model spam lain, pastinya ada resikonya. Korban saya salah satunya web yg udah monetize lumayan.

Blog ini entah kena penalti atau kalah bersaing, banyak artikel yang jatuh rankingnya. Karena nafsu, bikin tambahan artikel model gini secara massal, tanpa periksa ini-itu. Bikin, rewrite, langsung posting. Hasilnya ya bisa di duga, webnya semakin nyungsep sampe akhirnya earning sisa 200 ribuan aja sebulan dari awalnya lumayan.. wkwk

Selain itu, ada sebagian website juga yang kena sunat index di Google, dan ga berkembang sampai sekarang.

Kesimpulannya mah, resikonya tetap ada, sama seperti cara spam lainnya.

Lah terus ngapain bikin ginian? Udah aja bikin spam website seperti biasa

Iseng aja, penasaran..wkwkk

Selain itu buat ngetes asumsi saya sebelumnya, terus muncul ide ini dan itu, testing lagi, dipakai untuk ngembangin blog saya yang lain, dll.

Catatan Tambahan

  • Pemilihan niche ngaruh banget. Idealnya main di micro niche, dengan persaingan yang kira-kira cukup mudah.
  • Pemilihan sumber artikel ngaruh juga. Harus pilih artikel dengan konten yang memang bagus.
  • Format artikel cukup berpengaruh.

Rekomendasi tools pharaprase / rewrite yang saya gunakan untuk studi kasus ini:

Selanjutnya?

Ya apa lagi kalau bukan kejar setoran mah..wkwk. Saya mau coba ngebut bikin beberapa web lagi, mungkin nge-training satu penulis khusus untuk ngerjainnya. Saya coba fokusin ke model web yang terakhir.

Btw ada beberapa studi kasus lagi, tapi entah kapan saya tulisnya sih..wkwkk.

Beberapa yang sedang running sekarang;

  • web dengan trafik fokus ke search engine lain (bing, yandex, naver, yahoo, dll)
  • web model programmatic seo kalau kata master SEO mah. Kalau versi saya mah ya ga jauh dengan AGC manual yang dibikin ribet :p

Begitulah kira-kira.

39 pemikiran pada “Blog Adsense dengan Artikel Hasil Rewrite (Studi Kasus)”

    • Beda fungsi kayaknya sih ya.. Kalau lihat dari hasilnya jauh lebih bagus quillbot. Tapi, ga seperti spinrewriter, di quillbot hasil rewritenya terbatas

      Balas
    • Ezoic bagus kalau ke earning, tapi biasanya tergantung niche dan target visitor juga, adsense bisa lebih gede. Sy kurang suka ezoic karena bikin web lemot aja sih. Mediavine lebih bagus dari ezoic, earningnya juga biasanya lebih gede. Kalau adthrive belum pernah coba.

      Balas
  1. Mas, bisa ndak domain fresh dengan konten yg bagus page one tanpa backlink?
    boleh dong mas bahas tentang cari expired domain yg berkualitas gimana dan belinya dimana.

    makasih sebelumnya

    Balas
  2. Trik ini di lakukan oleh domain .id sekarang ini…

    dan banyak bnget website AI Indonesia yang page 1. untuk niche Software dan aplikasi…

    Balas
  3. Untuk expired domain itu ngambilnya di bagian mana gan? Saya lagi bingung milih GoDaddy Closeouts sama GoDaddy Expired domains di expireddomains.net

    Balas
    • Sy posting seberesnya aja sih, ga ada target sehari harus ada berapa. Ngga di backdate juga, cuma kadang kalau misalnya sehari bisa bikin banyak artikel, di schedule untuk 2-3 hari

      Balas
  4. Gan untuk AdSense nya itu AdSense IDR atau USD untuk blog bahasa inggris? Apakah earningnya sama jika blog bahasa inggris menggunakan AdSense IDR?

    Balas
  5. teorinya bisa juga pakai wordai + gramarly yah
    riset kwnya bisa pakai semrush

    yang susah tuh ngelawan nunda-nundanya (procrastination) hehe

    Balas
    • Untuk tools bebas sih, tapi sebisa mungkin yang udah bisa nge rewrite bagus. Nah tools yang udah pakai AI biasanya hasilnya udah 90% mirip tulisan orang. Kalau wordai kayaknya masih pakai sistem spinner ya?

      Balas
    • Masih normal ga ada masalah sejauh ini. Tapi web di grup 1-2 ada yang ngedrop lumayan.
      Sy lupa om, cuma emang ga ada target sehari harus posting berapa. Seberesnya aja sih.

      Balas
  6. Selamat Malam Mas, untuk nichenya harus sesuai dengan yang ada expired domain kah? Atau bisa melenceng dikit? Contohnya dapet domai membahas tentang kesehatan kuku, tetapi mau saya ubah menjadi kesehatan tangan (masih dalam satu kategori: kesehatan) terimakasih

    Balas
    • idealnya sih satu niche om, tapi kalau sy mah, ngga juga ga apa-apa. Biasanya sih sy nyari yg satu niche, atau minimalnya satu grup niche yg lebih luas
      misal domain bekas hp, dipakai untuk web seputar tekno, internet, pc. Jadi kalau dari contoh om, kl sy mah ga masalah.. itu masih dalam lingkup kesehatan

      Balas
    • Ngga kalau sy mah om. Rewritenya sambil dibaca-baca juga sih, kl kurang pas di rewrite ulang perbagian atau semua di quillbotnya

      Balas
    • di grup pertama dan kedua ga pakai artikel pilar om. Di grup ketiga pakai.. grup ketiga intinya mah sama seperti bikin blog biasa aja sih, cuma artikelnya hasil rewrite

      Balas
    • 50:50 kayaknya sih. Tapi dari yang naik itu, ga semuanya naik gede. Untuk yg ga naik, biasanya emang ada semacam masalah di websitenya kalau di sy, seperti index yang mentok di bawah 10.

      Balas

Tinggalkan komentar