Saat membeli artikel atau menggunakan jasa penulis, kadang suka mikir gini; Ngapain beli artikel mahal-mahal? cuma tulisan doang.
Pertinyiinnyi, apa beneran mahal? Sepadan ngga dengan waktu yang tersita saat bikin artikelnya?
Nah, salah satu cara yang paling gampang untuk melihatnya yaitu dari earning setiap artikel yang udah kita buat.
Disclaimer: Ini mah cuma tulisan dari sudut pandang saya aja.
Menyambungkan Data
Untuk rekan-rekan yang berprofesi sebagai blogger, saya pikir ada baiknya mulai menganggap artikel adalah investasi kita.
Namanya investasi, ya kita mengharapkan ada hasilnya kan? Dan seperti normalnya berinvestasi, saya pikir wajar kalau kita beneran memikirkannya, dan beneran melakukan hal yang diperlukan biar hasil investasinya memuaskan.
Misalnya aja kita monetize blog dengan adsense, hal yang paling umum dilakuin blogger Indonesia.
Biasanya yang dilihat itu hasil earning adsense total dalam 1 bulan. Ada baiknya sesekali coba cek, berapa sebenarnya earning adsense yang disumbangkan oleh setiap artikel yang udah kita bikin di blog.
Caranya mudah kok, cukup sambungkan akun google analytics kita dengan akun adsense. Ntar bakal muncul datanya.
Caranya :
- Buka google analytics blog kita
- Masuk ke menu Admin
- Klik menu Adsense Linking
- Sambungin aja disana ke akun adsense.
Catatan : saya kebetulan adsense dan analytics akunnya sama. Kalau beda, kyknya bisa pakai menu invite, cuma saya belum tes jadi kurang tahu gimana prosesnya.
Untuk melihat hasilnya, bisa masuk ke menu ini:
- Buka google analytics webnya
- Buka menu Behaviour > Publisher > Publisher Pages
- Selanjutnya tinggal klik kolom Publisher Revenue buat ngurutin dari terbesar ke terkecil.
Ini screenshot dari salah satu blog bahasa Indonesia saya:
Beberapa hal yang bisa dilihat dari screenshot di atas:
- Kita bisa lihat secara langsung, berapa earning yang dihasilkan oleh setiap artikel.
- Ada beberapa artikel yang menyumbang earning cukup lumayan. Dengan salah satunya cukup mencolok; $757 (total 7 bulan), kalau dirata-rata sekitar $100 per bulan dari artikel yang satu ini.
- Sisanya, meskipun lebih kecil tapi masih lumayan kalau di jumblah – jambleh mah.
OK, misalnya aja kita udah sambungin data adsense dengan data analytics, terus ngapain?
Tergantung masing-masing ini mah wkwk.. Nah buat yang masih ngeblank, mungkin bisa coba hal-hal yang biasa saya lakuin ini;
Menentukan Prioritas Optimasi
Ini yang paling simpel kayaknya. Kita bisa bandingkan parameter yang paling mudah dilihat ; Ranking Keyword vs banyaknya visitor vs hasil earning.
Bandingkan antara hasil earning artikel dengan ranking keyword targetnya; apakah udah masuk page one? udah ranking 3 besar? udah ranking 1? Kalau belum, berarti kemungkinan earning dari artikel itu naik masih besar. Kita bisa fokus buat optimasi artikel yang earningnya lumayan, tapi rankingnya masih belum optimal.
Misal artikelnya udah ranking 1, berapa volume visitor artikel tersebut? berapa banyak keyword yang diranking? berapa ranking rata-rata dari keyword-keyword yang di ranking artikel tersebut? kalau secara rata-rata rankingnya masih belum maksimal, berarti masih ada space buat ditingkatin lagi tentunya. Kita bisa mulai optimasi khusus untuk menaikan keyword-keyword yang di ranking artikel tersebut, tinggal pilah-pilih aja mana yang volumenya lumayan dan rankingnya belum optimal.
Hal lainnya yang bisa di analisa; lihat jenis konten seperti apa yang mendapatkan earning lumayan. Apakah berupa tutorial/guide panjang? artikel dengan banyak image atau video? artikel model listicle? Ntar bisa kita coba duplikasi jenis artikelnya juga.
Selain buat menentukan prioritas optimasi, mengetahui earning dari tiap artikel juga lumayan membantu buat setting mindset seperti dibawah ini:
Artikel Adalah Investasi
Kembali ke screenshot di atas. Setelah mengetahui earning dari tiap artikel, biasanya kita jadi lumayan terpicu; Kita tahu perkiraan hasil dari artikel yang dibikin. Tentunya, ntar milih bikin artikel yang lebih berkualitas kan ya?
Artikel berkualitas bagus biasanya harganya lumayan. Tapi setelah tahu perkiraan earningnya, tentunya sepadan.
Belum lagi sifat artikel yang awet; cukup sekali bikin, bisa dipakai selamanya. Paling kita update dikit-dikit aja seiring waktu..jadinya terasa lebih ringan kedepannya.
Tulisan di atas sampai disini, cuma bahas manis-manisnya doangan. Terus kalau baru mulai gimana?
Ya itu tadi. Artikel (blogging) diperlakukan sebagai investasi. Namanya investasi normalnya butuh waktu buat menghasilkan biasanya ya?
Jadi yah..sing sabar wae wkwkk
Hal yang saya rasain, artikel adalah biaya terbesar dari blogging. Apalagi kalau mainnya blog dengan banyak konten. Kalau baru mulai dengan modal terbatas, bisa disiasatin dengan bikin konten sendiri. Atau kalau emang tetap beli konten, lakukan riset yang optimal biar ngga sayang, dan ngga penasaran keluar biayanya ntar.
Money Management Sederhana
Ini cuma tips sederhana yang biasa saya pakai. Tujuan dari tips ini simpel sih; target saya si website ntar bisa support dirinya sendiri. Bisa biayain dirinya sendiri. Dalam artian biaya artikel, penulis/writer sendiri, optimasi, dan juga renewal hosting dan domain.
Caranya sederhana banget. Saya cuma investasikan sebagian dari hasil earning ke hal yang diperlukan ; artikel, dan optimasi. Saya fokus ke dua hal ini karena itu biaya yang terus berulang secara rutin. Kalau domain dan hosting mah cuma setahun sekali.
Di fase awal, sy selalu investasikan ulang 90% dari hasil earning ke artikel dan optimasi (kalau perlu). Terus seperti itu sampai satu saat, kita cuma butuh sekitar 10-20% aja dari earning buat nutup biaya artikel/writer sendiri, optimasi, dan hal lainnya.
Sekedar saran aja; kalau baru mulai blogging ada baiknya fokus ke satu blog dulu sampai kondisi ini tercapai. Baru mulai bangun blog lainnya. Ntar kalau udah ketemu sistemnya bakal terasa lebih ringan kok prosesnya (ntar di artikel lain kyknya sy coba bahas ini).
Isi Tulisanya Ribet Banget Ya?
Yah seperti disclaimer di awal artikel, ini cuma sekedap pandangan dan hal yang biasa saya lakuin aja. Kali aja ada satu-dua hal yang bisa berguna buat rekan-rekan yang baca.
Intinya mah.. silahkan lakuin yang biasa dilakuin aja. Selama profit, lanjut sajaaa 😀
Hatur nuhun
boleh kasih tips nya om,
bagaimana cara memberikan instruksi ke penulis?
Mau nanya ka bagaimana bagi waktu antara bisnis dan menulis artikel rutin di website yang dikelola pribadi
Makasih.
Kalo boleh tau bagaimana tips om untuk mengurus banyak website, mengurus penulis, ngurus web pribadi, dan bagaimana cara pengoptimalan monetisasi. ?
mungkin nanti sy tulisin dalam artikel khusus aja..panjang soalnya ya
Lah yang di bahas adsense kok ini blog gk ada iklan adsensnya gan..?
buat mas irvan, santai mas biar aku urusin.
gini mas rio vestoli..
blog ini namanya blog pribadi isinya kebanyakan studycase, share pengalaman dan lain lain..
soal monetize yap benar mungkin blog ini tidak pakai adsense tapi pakai cara lain.
tapi mas irvan ini punya blog lain yang di monet pakai adsense naah trus pengalamannya di share di blog pribadinya ini.
pahaaam??