Tulisan ini sekedar catatan dari pengalaman saya (yang cuma seuprit), saat dulu masih buka jasa optimasi website.
Dulu, kayaknya 60%-70% client saya itu dari niche travel (tour operator, guesthouse, dan beberapa hotel kecil). Saya cenderung fokus ambil client di niche ini karena di niche lain sering gagal optimasi web client, sedangkan di niche ini seringnya progres positif..itu aja sih wkwkkk
Sedikit disclaimer aja tapinya ya:
- Client saya 90% lebih dari luar indo, tapi bukan negara premium, selain itu ga ada client besar juga..wkwkk. Dan karena ini juga;
- Cara yang saya lakukan ini, bisa jadi ngga cocok dengan tipe/target indonesia. Silahkan pilah-pilih aja yang kira-kira bisa dimanfaatin.
- Topik yang saya tulis di artikel ini ngga berurutan. Jadi ngga ada skala prioritas.
Di artikel ini, saya coba tulisin beberapa hal yg bisa dilakuin sendiri oleh pemilik jasa operator travel. Atau mungkin bisa minta pengelola website anda untuk nambahin beberapa hal di bawah ini (kalau perlu).
Selain itu, di artikel ini saya cenderung lebih fokus membahas ke niche operator travel/jasa travel tour kayaknya sih.
OK langsung aja.
Kondisi Persaingan Di Search Engine
Sebelum pandemi covid 19, niche travel saya pikir termasuk salah satu niche basah, gurih, atau apalah itu istilahnya. Intinya, bisa berpeluang mendapatkan earning lumayan.
Di masa pandemi, mungkin seperti mati suri. Tapi saya cukup yakin setelah lepas pandemi nanti akan bounce back cepat.
Niche ini cukup unik. Karena kita bisa dengan mudah memanfaatkan sarana online dan offline. Bisa dengan mudah menggabungkan usaha offline dengan online.
Nah untuk online, masalahnya ada di persaingan. Sama seperti niche-niche utama lainnya, niche travel cenderung ketat sekali. Rasanya di target negara manapun, kita harus berhadapan dengan pemain besar. Daaan mereka ga cuma main di organic search, tapi di paid traffic/iklan juga.
Catatan: niche travel disini, saya mengacu ke jasa (tour operator, hotel/guesthouse, dll)
Jadinya, kalau nargetin langsung commercial keyword* butuh biaya gede. Ranking 1 pun belum jadi jaminan, secara di atasnya berjejer iklan, local listing, sampe ke google hotel segede gaban (kalau di niche hotel).
(*Commercial keyword semacam: hotel in xxx, tours, holiday package, paket wisata, hotel di xxx, xxx operator, dan sejenisnya)
Saya belum punya skill untuk langsung berhadapan dengan pemain gede. Dan rata-rata client saya dulu, juga terbatas di budget.
Jadi, akhirnya saya putusin untuk optimasi hal pendukungnya aja.
Bikin Konten Blog (Tips)
Tidak semua website official dari client yang saya pegang dulu, punya segmen blog. Nah, untuk yang belum punya, biasanya saya minta bikin aja disana. Kemudian di isi artikel-artikel tipe informasi yang berhubungan.
Misal jasa tour/travel, saya minta bikin segmen blog berisi informasi tempat wisata lokal di area yang ada dalam cakupan wilayah service client.
Gitu doang?
Iya gitu doang. Garing ya? wkwkkwk
Ini alasannya sih:
- konten informasi tourist attraction/informasi tempat wisata mudah untuk dibikin.
- persaingan di Google cenderung tidak seketat topik komersial. Seringkali bisa di ranking dengan biaya murah, apalagi kalau main di local target aja.
- cederung mendatangkan trafik cukup besar.
- sebagian dari visitor ada kemungkinan bisa di konversi jadi client.
- memperkuat authority website secara keseluruhan. Kalau ditambah dengan optimasi onpage, bisa secara tidak langsung mendongkrak posisi keyword komersial yang ditarget juga.
Terkadang, website client saya juga sebelumnya udah pakai jasa SEO yang bagus. Cuma masih belum bisa bersaing dengan pemain gede. Saat segmen blog dibikin dan di isi artikel, sering juga bisa cepet ngeranking jadinya.
Lumayan, orang lain yang ngerjain, saya yang dapet feedback positifnya.. wkwkk
Kalau segmen blog mah saya udah bikin dari dulu!
Nah bagus kalau begitu mah. Tinggal optimasi aja lebih jauh.
Biasanya optimasi yang saya lakuin untuk client seperti ini:
1. Bikin Blog Informasi Lengkap
Isi segmen blog dengan informasi tempat wisata di area yang dilayani client, selengkap mungkin.
Bikin artikel tempat wisata yang menarik, masuk ke cakupan service client, sebanyak dan selengkap mungkin informasinya.
Jangan lupa juga bikin bikin beberapa artikel yang sifatnya general juga. Misalnya aja, tempat wisata di xxxx (area client), wisata pantai di xxxx, wisata gunung di xxxx, dan lain sebagainya.
Lakukan riset keyword, dan kumpulkan semuanya. Ga perlu mikirin kalau keywordnya volumenya kecil. Ga masalah.
Volume keywordnya cuma 5/bulan juga ga masalah kalau misalnya 1 aja jadi client ntar. Yang penting ada konversinya ntar ya kan?
2. Isi Artikel Menarik
Bikin artikel sebagus mungkin.
Sebagai operator jasa travel, kemungkinan besar anda udah menguasai medan banget. Semua informasi penting pastinya udah tahu. Misalnya aja kondisi tempat wisata, kondisi rute ke lokasi, point of interest di sana, dll.
Jika pakai jasa penulis, pakai yang berkualitas bagus. Kalau pakai jasa penulis, kemungkinan besar ga bakal lengkap hasilnya. Pastikan untuk edit, perbaiki, dan tambahin isinya sebelum di posting nanti.
3. Image/Foto Menarik
Nah ini salah satu daya tarik dari artikel wisata juga saya pikir. Pastikan rekan-rekan masukin foto yang menarik, bagus, dan terbaru juga di artikel nanti.
Untuk foto dalam artikel, ada beberapa hal yang saya pikir perlu di perhatiin;
- Gunakan foto milik sendiri. Biar ngga generik, ngga sama dengan web lain.
- Pastikan semua foto diberi watermark merk/nama jasa, dengan nomor kontak jika perlu.
- Kalau ada dan bisa digunakan, masukin foto aktivitas client anda juga di artikel ini. Tentunya foto yang bagus ya.
- Jangan cuma 1 foto, masukin beberapa foto dalam artikel nanti.
- Gunakan standar optimasi SEO image; dimensi image cukup besar, ukuran image sekecil mungkin tapi masih jelas, nama image sesuai keyword, alt image di isi dengan keyword+tambahan, deskripsi image di isi, caption juga di isi sesuai konten image.
Topik wisata seringkali berisi image pack di hasil pencarian google. Kita manfaatin ini, semoga nanti foto di artikel anda bisa masuk ke image pack. Lumayan buat nambahin trafik ntar.
Biasanya yang saya lihat mah; image yang bagus, berupa aktivitas, dan bisa bercerita, cukup lumayan menarik calon client jika digabungkan dengan CTA.
4. Call To Action (CTA)
Ini yang kadang lupa.
Pastiin dalam setiap artikel, di pasang call to action (CTA) menarik di tempat-tempat yang strategis.
Apa Itu Call to Action ?
Singkatnya mah, frase khusus yang digunakan untuk mengajak visitor melakukan action tertentu di website anda. Dalam hal ini, bisa berupa menghubungi anda melalui form kontak, link chat ke whatsapp, telegram, dll.
CTA disini bisa berupa frase singkat doangan, misal; hubungi kami. Atau berupa kalimat ajakan, misal; Mau liburan tanpa ribet ke xxxx? Hubungi kami. Atau, ingin liburan menyenangkan seperti foto di atas? chat aja disini.
Bebas sih ini mah.
Pasang 2 atau 3 CTA dalam artikel kalau perlu. Anda bisa testing pasang di berbagai lokasi dalam artikel. Misalnya aja di awal-awal artikel, di bawah foto yang menarik, atau di akhir artikel.
Testing aja kira-kira di mana tempat yang banyak menarik klik visitor.
Dulu, pasang CTA di bawah foto aktivitas menarik biasanya cukup lumayan. Ide foto menarik bisa di cari di Instagram, tapi anda gunakan foto milik sendiri ntar.
Bisa juga pasang CTA dalam bentuk floating bar di bagian atas atau bawah halaman.
Anda bisa tracking klik ke CTA ini pakai plugin redirect, setting tertentu di Google analytics atau sejenisnya. Bisa juga pasang Microsoft clarity, biar sekalian lihat aktifitas visitor di artikel rekan-rekan ntar.
5. Optimasi SEO Onpage
Jangan lupa lakukan juga standar optimasi SEO Onpage. Kayaknya sih ini cukup mudah dilakuin;
- internal link antar artikel.
- loading artikel/blog secepat mungkin.
- pakai https.
- penempatan keyword yang strategis (minimalnya ada dalam judul, url, title tag, image, dan bagian-bagian awal konten).
- meta deskripsi menarik, tapi ngga click bait.
- opsional: masukin nomor kontak ke meta deskripsi.
Pastikan juga anda berikan internal link ke halaman landing page dari jasa yang ditawarkan di website ya.
5. Optimasi SEO Offpage
Disini saya tulisin seo offpage berupa backlink aja ya.
Karena ini berhubungan dengan bisnis dan brand anda ntar, saya pikir harus hati-hati banget.
Hindari PBN
Iyes, saya ngga menyarankan PBN (private blog network) untuk optimasi web bisnis.
Apalagi jasa PBN. Dalam jasa PBN, kemungkinan besar satu network digunakan untuk optimasi banyak banget website. Beresiko banget saya pikir. Satu network PBN kena penalti, ada kemungkinan website anda juga kena imbasnya.
Kalau saya pribadi sih, untuk bisnis ngga berani ambil resiko seperti ini. Tapi ini tentunya terserah pada pendapat masing-masing ya.
- Tertarik pakai PBN? Sebelum putusin pakai ini, pelajari dan fahami terlebih dahulu seputar PBN. Saya sering lihat kalau PBN sekarang seolah-olah jadi cara wajib, pasti naik kalau pakai ini. Belum tentu. Kalau kualitas PBNnya kurang bagus, ngga bener pengelolannya, ntar malah bikin jatuh website anda ntar.
- Masih tetap pengen pakai PBN? Kalau udah mengerti resikonya dan masih tetap ingin pakai, bikin network PBN sendiri. Kembali ke arti istilah dari PBN (private blog network); sifatnya private, anda sendiri yang gunain, ga dipakai oleh banyak orang, dalam kontrol anda sendiri (atau pengelola website yg anda tunjuk).
- Pilih pakai jasa PBN aja? Kalau memilih pakai jasa PBN, pastikan gunakan yang reputasinya bagus, pengelolaan PBNnya bagus.
Idealnya sih ada hal seperti ini dalam jasa yang ditawarkan;
- jumlah web yang di optimasi dalam satu network/satu website PBN terbatas.
- PBN di isi artikel beneran, bukan copas, artikel muter-muter asal ada.
- nilai tambah kalau web PBN punya visitor lumayan.
Sebagai catatan, rata-rata penyedia jasa PBN memberikan disclaimer seperti ini: menyediakan jasa backlink saja, tidak memberikan jaminan ranking naik.
Ini wajar, dan emang seperti itu sih. Pakai PBN bukan jaminan pasti naik. Banyak faktor lain yang berperan juga.
Tapi ini terserah rekan-rekan sih ya.. tiap orang bisa punya pertimbangan berbeda.
Kalau ngga pakai PBN, lalu apa atuh?
Manfaatkan Guespost
Saya lebih cenderung menyarankan untuk menggunakan guest post daripada PBN mah. Tapi, ada catatannya juga:
- Gunakan guestpost di website/blog beneran. Dengan kata lain, tidak ambil dari website/blog yang dibikin khusus untuk menerima guestpost.
- Selain dari metrik website seperti DA, PA, DR, TF dan sejenisnya (kalau pakai), pastikan punya traffic lumayan gede juga websitenya.
Artikel guestpost untuk keperluan optimasi ini, saya pikir sih idealnya selain backlink dengan anchor text target keyword, dalam artikel ada CTA ke kontak anda.
Kadang, mencari blog yang tepat untuk menyimpan guest post itu sulit juga. Sering juga di tolak sama ownernya.
Kalau seperti itu, mungkin bisa coba hal ini:
Gunakan metode Link Insertion
Rada mirip dengan guestpost. Tapi dalam cara ini kita ngga meminta posting artikel baru di website target.
Kita meminta untuk menyisipkan satu-dua paragraf berisi link ke website kita, dan nyisipin call to action kalau bisa.
Biasanya sih permintaan link insertion cenderung lebih diterima oleh pemilik blog dibanding dengan guestpost.
Caranya simpel sih kalau saya mah:
- Kumpulin keyword target anda.
- Googling satu persatu.
- Lihat artikel yang meranking di top 5, atau top 10 google kalau perlu.
- Kumpulkan artikel yang berupa blog saja, bukan media.
- Hubungi satu persatu.
- Untuk yang deal, siapkan satu-dua paragraf beserta link dan anchor text target anda (CTA juga kalau bisa), lalu kirimkan.
- Selesai.
Selain guestpost dan link insertion, kayaknya sih bisa pakai ini juga kalau di Indonesia mah;
Buat Content Placement di Media besar
Saya lihat cukup banyak yang menawarkan jasa penempatan artikel beserta link di web media gede semacam tribun, merdeka.com, dll.
Harganya memang cukup mahal, tapi saya pikir mah sepadan sih.
6. Optimasi Tambahan
Selain hal-hal di atas, biasanya saya juga lakuin hal ini;
Pasang Schema Markup
Ini sedikit teknis sih ya. Kita bisa pasang schema markup atau structured data yang dirasa berhubungan dengan niche travel dan jasa yang ditawarkan.
Nah, kita bisa pasang banyak schema markup yang dirasa menunjang. Misalnya saja trip schema, tourist attraction schema, hotel schema, item list, local business schema, dll. Tapi jadinya bakal teknis sekali kalau saya tulis disini.
Saya fokusin ke ini aja biar hasilnya cepat mah; FAQ schema.
Contohnya seperti ini:
Saya aplikasikan faq schema ke beberapa client yang masih saya pegang di awal-awal schema ini diperkenalkan, sekitar akhir 2018 kalau ga salah mah (lupa). Dan hasilnya dulu cukup lumayan naikin konversi. Mungkin bisa dicoba juga sekarang.
Tutorialnya udah saya buat di artikel cara membuat faq schema, cuma belum sempat saya update isinya. Sekarang ngga seribet dulu.
Khusus untuk artikel di web jasa ini, kita bikin faq schema yang rada disesuaikan;
- kumpulkan pertanyaan yang kira-kira banyak di cari visitor seputar keyword yang anda bikin artikelnya.
- beri jawaban seperti biasa.
- sisipkan link ke kontak (wa, form, dll, bebas) dalam jawaban.
- sisipkan juga nomor kontak dalam jawaban.
- buat format faq schema.
- masukin ke artikel (manual atau pakai plugin, bebas).
- fetch url.
- selesai.
Jenis schema lain yan bisa ditambahkan misalnya saja local business schema.
Bikin Google My Business
Banyak yang bilang kalau bikin Google My Business itu wajib untuk local business. Saya juga dulu bikin untuk web-web client tertentu. Cuma saya ngga ngerti teknisnya, dan kerjasama dengan pihak lain untuk hal ini.
Jadi untuk yang satu ini silahkan googling sendiri aja ya.. wkwk
Beberapa tambahan lainnya yang mungkin berguna;
Untuk Website Hotel Kecil, Guesthouse, Homestay, Caranya Gimana?
Pada intinya sama aja sih. Cuma mungkin perlu sedikit riset topik tambahan.
Hotel, guesthouse, homestay, dan sejenisnya tidak hanya berhubungan dengan wisata doangan. Banyak orang yang butuh untuk keperluan lain, misalnya saja bisnis.
Tergantung dari fasilitas lain yang ada, bisa masuk juga ke niche lain seperti wedding, kuliner (resto/cafe), penyewaan gedung, dll.
Konten dalam blog bisa masuk dalam niche-niche ini. Cuma, pastikan saja kontennya dibikin dalam format silo struktur agar relevansi topiknya tetap terjaga.
Saya Adanya Blog Wisata, Bukan Jasa Travel
Kalau mau, bisa masuk ke jasa travel juga. Saya pikir yang punya blog wisata punya satu kelebihan; traffic.
Udah ada visitor, tinggal cari celah untuk kerjasama dengan operator travel. Tentunya dengan sistem bagi hasil yang jelas ya. Kalau mau, bisa testing terlebih dulu juga sih.
Dulu sebelum pandemi, saat jelang libur panjang atau hari raya tertentu, saya suka kerjasama dengan beberapa operator travel. Pasang CTA di artikel-artikel tertentu di blog wisata lokal saya, sesuai dengan area layanan rekanan saya.
Biasanya sih cukup lumayan. Sering dalam waktu 1 minggu udah full book untuk 1-2 minggu kedepan.
Mungkin bisa coba tes ombak kalau kata mang Andi kumis mah. Sediakan satu nomor WA khusus, pasang di artikel-artikel di blog dengan CTA tertentu. Kalau ada yang kontak, bilangin aja udah full book.. wkwkk.
Disini kita cuma pengen tahu ada yang masuk atau ngga calon client dari visitor blog. Kalau terlihat lumayan, mungkin bisa dilanjutkan dengan mencari rekanan offline.
Jasa Wisata/Travel Saya Terbatas, Bisa Pakai Cara Ini?
Terbatas disini maksudnya fokus kelola salah satu jasa aja. Misalnya fokus ke jasa rafting/arung jeram, tubing, susur goa, diving dan snorkeling, hiking, etc.
Saya pikir mah bisa aja sih. Kita bisa fokusin ke artikel yang berhubungan erat dengan jasa yang dikelola. Atau wisata lain secara umum juga ngga masalah sih.
Bisa bikin CTA yang lebih spesifik juga. Atau jika perlu mah bisa kerjasama dengan operator lain.
Kira-kira begitulah. Mungkin nanti akan saya tambahkan lagi kalau ada hal lain yang saya ingat. Mohon dimaklumi aja ya, karena udah lama ga pegang client, jadi mungkin caranya ngga up to date, jadul, cuma gini doangan.. wkwkk
Mudah-mudahan berguna dikit-dikit mah isi artikel ini.
mantep bang, blog nya daging semua. uda jarang nih yg kaya gini di masa sekarang.
konten2 nya bikin ane nostalgia ke era internet di jaman 2008-2013 an.
lengkap sekali, nuhun kang.
Keren Om Taufik pembahasannya, bisa dicoba neh
Kalau link insertiom biasanya bayar ya mas?